Saipul Jamil: Solusi Ampuh untuk Serang

Semalam saya melihat Saipul Jamil jadi tamu acara dialog di TVOne. Si presenter terus mencecar tentang apa-yang-akan-Anda-lakukan kalau nanti jadi wakil walikota. Entah presenternya yang terlalu kritis, atau Ipulnya yang memang STD, sehingga acara itu membuat saya tertawa.
Malam itu, Ipul mengenakan kemeja coklat, dasi, dan cardigan dengan warna serupa. Rambutnya ditata rapid an TIDAK LAGI berwarna pirang! (Bukannya saya anti dengan orang berambut pirang. Tapi kalau untuk wakil walikota Serang, rasanya warna itu tidak pantas)

Setelah cukup lama mengobrol tanpa “isi”. Akhirnya si presenter pun memancing Ipul untuk membuat janji yang nyata.

“Kalau Dede Yusuf akan membuka satu juta lapangan kerja di Jawa Barat. Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi pegangguran di Serang? Program yang nyata,” Tanya sis presenter

“Oh saya juga akan membuka lapangan kerja. Tak akan ada lagi pengangguran di Serang,” jawab Ipul tegas.

“Kami sudah bekerja sama dengan sebuah perusahaan. Dia akan membuka usaha di sana. Saya juga akan membangun mental dan semangat masyarakat, agar tak mudah menyerah menghadapi hidup,” lanjut Ipul.

Dan dia pun berbicara panjang lebar tentang jangan mudah putus asa, harus tetap semangat, bla..bla..bla.. Terus yang nyata apa ya? Jangan-jangan jumlah pengangguran di Serang aja dia nggak tahu.

Oh iya, TVOne juga mengundang Budiman Tanurejo dari Kompas sebagai panelis. Dia mengajukan pertanyaan yang bagus.

“Ipul, sekarang kan sedang Hari Pendidikan Nasional. Jumlah guru bantu Serang jumlahnya sangat banyak. Gaji mereka hanya Rp80 ribu sebulan, jumlah itu mungkin sama dengan sekali anda makan malam,” kata Budiman.

“Ah, nggak juga kok,” kata Ipul. (Ah yang bener nih, Pul?)

“Nah, bagaimana anda akan mengatasi masalah guru Bantu ini?,” Tanya Budiman.

Dengan bahasa tubuh yang penuh semangat, Ipul menjawab,”Guru ini jangan patah semangat, harus terus mengajar karena itu adalah pengabdian. Kalau bisa cari penghasilan tambahan saja..”

Dipotong presenter,”Tapi nanti kalau mereka keasikan cari penghasilan tambahan?”

“Ya jangan juga. Ingatlah kalau guru itu punya tugas mulia, mengajar. Jangan lupa sama pengabdian,” katanya.

Aduh Ipul!!!!! Guru itu emang nggak lupa ama tugasnya. Malahan mereka juga udah nyambi jadi tukang ojek, pemulung, tukang cuci, kenek bus, ngasih les, dan sebagainya.

Intinya, gimana caranya biar kesejahteraan mereka naik. Kalau masalah semangat mah nggak usah diingetin atuh, Pul. Atau mungkin Saipul lupa kalau Rp80 ribu itu Cuma habis buat transport guru-guru saja. Mungkin dia pikir Rp80 ribu itu banyak.

“Apa yang akan Anda lakukan jika terpilih? Berarti berhenti nyanyi?”

“Oh nggak, itu kan sudah keahlian saya. Nanti mungkin sambil nyanyi saya selipkan nasehat-nasehat atau kata-kata yang bikin orang semangat. Nyanyi bisalah sesekali,” jawabnya.

(Nah itu dia pul. Wakil Walikota itu kerjanya mikir, cari solusi, lalu bertindak. Kalau mau nyanyi sambil kasih nasehat, mendingan bikin kelompok Nasyid aja)

Tarkhir, presenter bertanya tentang pencekalan Dewi Perssik, kalau Ipul jadi Wakil Walikota.

“Kalau ada seseorang melakukan hal-hal yang merusak moral, siapapun orangnya saya tidak setuju, bahkan kalaupun orang itu adalah mantan istri saya,” (Wow! Hebat sekali Ipul ini. Belum apa-apa sudah mau jadi polisi moral)

Paling tidak, dia punya satu solusi yang nyata. Kalau jumlah pengangguran tak bisa dikurangi, kalau guru Bantu tidak membaik kesejahteraannya, kalau akhirnya warga serang bernasib sial, mari lakukan satu hal:

Sama-sama buang celana dalam ke laut.

ps: foto diunduh dari situs sctv