Tag Archives: partai politik

PD Dekati PDIP, PKS Protes

Kedekatan PD demokrat dengan PDIP membuat PKS protes.
PKS merasa gerah jika PD beroalisi dengan PDIP. Heran juga kedua sih PD dan PDIP bisa dekat, padahal kan sebelumnya selalu berseteru
Continue reading →

Golput kok Haram sih?

golput_depan_diperkecil

Ketua MPR membuat pernyataan yang mengejutkan. Pentolan PKS ini menyarankan MUI, NU dan Muhammdiyah mengeluarkan fatwa haram bagi golput. Wah bisa masuk neraka nih kalau tidak milih waktu pemilu?.

Hidayat berpendapat fatwa ini diperlukan karena banyak masyarakat yang apatis terhadap pemilu. Tapi sepertinya Hidayat Nur Nurwahid lupa satu hal, yaitu mengenai apa yang menyebabkan rakyat apatis terhadap pemilu.

Apatisme bisa timbul dengan berbagai alasan. Selama caleg atau capres hanya bisa berjanji tanpa memenuhinya maka apatisme akan muncul. Calon pemimpin hanya bisa berjanji ini dan itu, tapi setelah terpilih langsung melupakannya. Buat apa memilih pemimpin tukang bohong, mending golput saja. Lalu apa yang salah dengan apatisme ?

Terkadang ada persepsi yang salah mengenai golput. Seakan-akan golput membahayakan demokrasi atau lebih parah bisa memecah belah bangsa ini.

Pendapat-pendapat itu jelas ngawur. Korupsi justru lebih membahayakan demokrasi dibandingkan golput. Korupsi bakal menciptakan ketidakadilan dan membaut jurang antara warga miskin dan kaya makin lebar. Akhirnya bisa menimbulkan separatisme.

Orang yang golput juga tidak anarkis. Perhatikan saja kerusuhan yang timbul di berbagi daerah karena Pilkada, orang-orang yang katanya membela demokrasi tapi mentalnaya anarkis. Kalau kalah pilkada langsung mengerahkan massa untuk merusak. Siap menang juga harus siap kalah dong.

Lalu gimana mengatasi golput? Apa perlu pakai fatwa segala?. Ini sih sebenarnya sederhana, yang paling penting penuhin saja segala janji yang diungkapkan saat kampanye, pasti deh orang-orang golput bakalan ikut milih. Karena golput bukan idiologi yang harus dipengang sampai mati. kalau memang pemimpinnya adil buat apa golput lagi, ya dipilih dong.

Dijual: Kaos Ogah Ikut Parpol

dsc03176

Males diajakin masuk partai politik?

Pengennya nyoblos di pilpres doang?

Gosippemilu sediakan kaosnya! Continue reading →

Dijual: Kaos Anti Caleg Artis

dsc031782

Bete ama artis yang nyaleg?

Gosippemilu sediakan kaosnya! Continue reading →

Demokrasi Parlementer Telah Gagal

Kamis kemarin, saya sempat mendengarkan orasi ilmiah wartawan senior Goenawan Muhammad di acara Memoriam Lecture Nurcholis Madjid. Meski awalnya males banget liputan acara itu, secara hujan dan malam, tapi ternyat mencerahkan juga.

Goenawan membuka orasinya dengan mengatakan bahwa demokrasi, utamanya demokrasi parlementer, telah mengecewakan banyak orang.

“Bahkan demokrasi yang ditemukan pada tahun 1999 ternyata juga mengecewakan,” tegasnya.

Rupanya, kebimbangan dan kekecewaan pada demokrasi parlmenter punya sejarah yang panjang. “Sekarang, lihat anggota DPR terima suap, legislasi dijalankan tidak penuh karena ada permainan politik yang mengabaikan keadilan,” ucapnya. Continue reading →

Capres Dari Luar Golkar Hanya SBY

Golkar telah menutup kemungkinan koalisi dengan calon presiden dari luar selain SBY, dan itu bisa jadi membuat partai yang mau menggandeng Golkar patah hati.

“Namanya orang luar yang bisa masuk itu cuma satu, SBY. Orang luar selain SBY tidak mungkin masuk di Golkar. Itu saja. Itu suatu eksepsi,” ujar Muladi, Ketua DPP Bidang Hukum, HAM dan Otonomi Daerah Golkar Muladi di sela-sela hari kedua Rapimnas Golkar di JCC, Sabtu (18/10). Continue reading →

Agung Laksono: PAN, PKB dan PPP Melemah

Ketua Bappilu Pusat Agung Laksono menyebutkan PAN, PKB, dan PPP yang dianggap melemah.

Menurut Agung, PAN melemah karena mengalami krisis identitas dan mendapat ancaman dari partai pecahannya yakni Partai Matahari Bangsa (PMB). Agung pun mengkritik iklan partai berlambang matahari biru yang dipimpin Sutrisno Bachrir tersebut.
Continue reading →

Memoles Caleg Artis lewat Kursus

Mungkin karena sadar diri, para artis yang nyaleg lewat Partai Artis Nasional oops! Sorry! Maksudnya Partai Amanat Nasional, akhirnya ngadain kursus politik buat artis-artisnya. Lucu amat ya.. nyalon dulu, belajar kemudian. Hehehe…

Menurut tulisan yang saya baca di inilah.com, caleg yang ikutan kelas politik itu antara lain Wulan Guritno, Marini Zumarnis, Eko Patrio, Maylaffayza Fitri, Henidar Amroe, Ferry Soraya, Derry Derajat, Adrian Maulana, Ikang fauzi, Mandra dan suami Iyeth Bustami, Eka Sapta.

Biar tuh artis-artis pada melek politik, PAN sengaja nyewa pengamat politik Bima Arya dari Charta Politika Indonesia. Waktu belajar, para artis nonton film yang nayangin bagaimana seorang capres di Amerika Serikat yang berasal dari kalangan artis mempromosikan dirinya. Continue reading →

Caleg Artis= Caleg Akting

 

Katanya, dunia ini panggung sandiwara. Dalam penyebutan dunia politik, seringkali digunakan kata ‘panggung politik’.

Bagaimana kalau pangungg sandiwara itu diisi oleh orang-orang yang memang jago bersandiwara. inilah hasilnya:

Continue reading →

Partai Baru Terburu-buru

Namanya juga partai baru, pastilah semuanya serba disiapkan mendadak.

Minggu kemarin, saya kebagian tugas menulis profil parpol PPPI (Partai Pengusahan dan Pekerja Indonesia). Dan jadilah saya main-main ke markas mereka di jalan Imam Bonjol nomor 44, tepatnya depan kantor KPU Pusat. Sebelumnya, saya sudah sempat menelepon Ketua Umum PPPI, Daniel Hutapea. Sayangnya pas sudah sampai sana, Daniel yang waktu itu kebetulan ketemu di Garasi menolak di wawancarai dan menyuruh saya bertemu Sekjennya Rudy Prayinto di lantai empat.

Dan saya pun naik tangga ke lantai empat. Bukan lewat pintu utama ataupun ruang tengah, tapi lewat dapur. Di lantai dua ketemu ruangan bersekat-sekat (kayaknya berfungsi sebagai kantor), di lantai tiga ketemu dapur lagi, dan di lantai empat ketemu kantor lagi.
Continue reading →

PPPI Optimis Hapuskan Outsourcing

SEBAGAI pendatang baru dalam Pemilihan Umum 2009, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) optimistis akan meraup banyak suara kaum buruh, pekerja, dan pengusaha. Bahkan, Sekretaris Jenderal PPPI Rudy Prayitno yakin anggota serikat pekerja dan buruh akan bersatu memenangkan PPPI.
“Jumlah pekerja dan pengusaha di seluruh Indonesia ada 150 juta orang. Kalau yang terdaftar sebagai anggota serikat buruh ada 25 juta orang. Dengan mereka saja, PPPI sudah bisa mencapai suara hingga satu fraksi,” ucap Rudy saat ditemui Gosippemilu, Kamis (21/8) di kantor Dewan Pengurus Pusat PPPI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Continue reading →

SMS Kampanye Mulai Bertebaran

SMS Kampanye Mulai Bertebaran

Kampaye pemilu mulai memanas, bukan cuma jual image dengan iklan TV atau
adu banyak-banyakan bendera parpol, sekarang sms juga dijadikan ajang
untuk kampanye.

Pada 13 Agustus 2008 sekitar pukul 11.37 WIB sebuah SMS mampir ke HP
gosippemilu. Isinya sebuah pantun ajakan untuk meilih partai tertentu. sms
ini dikirim dari nomor HP 08137865**** Begini nih isinya :
Continue reading →

Polling: Bagaimana PKB Tanpa Gus Dur?

Gus Dur selama ini diidentikkan sebagai tokoh sentral di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bagaimana menurut anda nasib PKB tanpa Gus Dur?
Continue reading →

Caleg Jalur Khusus

Ternyata, jalur khusus nggak hanya ada di tes masuk perguruan tinggi. Beberapa calon anggota legislatif juga mendapatkan keistimewaan karena babe atau nyaknya orang kuat di partai.

Contoh yang paling jelas adalah dicalonkannya Ibas (a.k.a. Edi Bhaskoro), putra kedua SBY, sebagai caleg Demokrat untuk wilayah Jakarta Timur. Ibas, yang juga setia dengan potongan rambut belah pinggir ini, udah dipercayakan memimpin Departemen Kaderisasi Pengurus Partai demokrat.
Continue reading →

Abi Si Pemuda Bali yang Muak dengan PDI-P

PDI-P menang mutlak dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Selama dua hari pertama saya di Bali, setiap orang yang saya tanyai tentang pilihannya di Pilkada kemarin, selalu menjawab PDI-P (Mangku Pastika dan Puspayoga). Wajar aja sih secara suaranya 50 persen lebih.

Tapi rupanya Abi, teman kuliah saya di Unpad dulu, punya pilihan yang beda. Dia memilih I Gede Winasa yang juga adalah Bupati Jembrana.

“Lah? Kok nggak milih PDI-P, Bi?” tanya saya penasaran.

“Muak gue ama PDIP, mereka terlalu lama berkuasa di Bali dan jadi seenaknya sendiri. Gue kan banyak berhubungan ama orang-orang, Kot. Jadi gue tahu banget kader-kadernya itu kayak gimana,” kata Abi yang juga bertanggung jawab pada promosi dan pemasaran sebuah provider telepon seluler. Continue reading →